PENTINGNYA PEMIMPIN MENJADI COACH DAN KONSELOR

2019-07-09 07:15:32 |     By Admin

PENTINGNYA PEMIMPIN MENJADI COACH DAN KONSELOR

Ditulis oleh Rizki Nuansa Hadyan, MM, Psikolog*

 

Persaingan global yang ketat, serta inovasi-inovasi di bidang teknologi yang pesat menyebabkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan mampu beradaptasi-lah yang akan diandalkan. Sejumlah metode pengembangan SDM sering kita dengar, diantaranya coaching dan counselling.

Coaching dan counselling memiliki tujuan yang sama yakni mencapai tujuan organisasi lewat pengembangan SDM. Hanya, keduanya memiliki prinsip metode yang berbeda satu dengan yang lain. Pada banyak kasus, coaching dan counselling kerap kali disamakan. Bahkan ada counsellor (konselor) dan coach yang bisa menempatkan posisi keduanya sekaligus.

Padahal dalam prinsip memberdayakan SDM, menetapkan metode yang tepat sangat penting. Karena pada hakekatnya pengembangan SDM yang terarah dan terencana disertai pengelolaan yang baik dan berdaya guna dan berhasil guna serta akan dapat menghemat sumber daya lainnya (Wayne dan Awad, 1981:29).

Leaders atau pemimpin merupakan tulang punggung organisasi, di tangan mereka nasib serta kemajuan organisasi ditentukan. Leaders memimpin dan mengarahkan tiap individu dalam organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan visi dan misi yang diembannya. Untuk itulah salah satu fungsi pemimpin adalah memastikan tiap individu mengeluarkan semua potensi terbaiknya untuk menghasilkan kinerja terbaik yang bisa dicapai.

Tugas kepemimpinan dalam organisasi semakin hari semakin kompleks. Berbagai tantangan dan permasalahan dalam organisasi timbul seiring dengan perkembangan dan dinamika organisasi yang terus berubah, baik secara internal maupun eksternal. Adalah bagaimana seorang pemimpin mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia sebagai aset perusahaan agar terus berkembang dan memberi kontribusi pada perusahaan.

Setiap karyawan mempunyai potensi untuk maju dan berkembang. Kesalahan dalam pengelolaan karyawan justru akan mengakibatkan hasil yang kontra-produktif. Karyawan yang seharusnya bisa mengeluarkan potensinya secara maksimal, akan terhambat kemampuannya karena sistem dan manajemen kepemimpinan yang tidak mendukung.

Permasalahan di tempat kerja setiap hari bermunculan, yang timbul karena berbagai hal. Satu hal yang pasti adalah, bagaimana seorang pemimpin mampu mengambil keputusan dan menemukan solusi atas berbagai permasalahan yang ada. Di sinilah, pemimpin berfungsi sebagai pelatih (coach) dan pembimbing (counsellor). Karenanya, keterampilan melakukan coaching dan counselling menjadi penting adanya.

Di awal karir saya, definisi coaching dan counselling yang saya dapatkan adalah sebagai berikut : (1) Coaching adalah suatu metode pendidikan dan pelatihan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan keterampilan kepada bawahannya sedangkan (2) Counselling adalah suatu metode pendidikan dan pelatihan dengan melakukan diskusi dan konsultasi antara pekerja dan atasannya mengenai hal-hal yang bersifat pribadi, seperti keinginannya, kekuatan-kelemahan, hambatan-hambatan dan apresiasinya.

Dapat saya contohkan dengan suatu kasus, Si X, seorang karyawan operator di sebuah perusahaan manufaktur memiliki target kerja harian, mingguan dan bulanan. Sudah 3 bulan ini performance pekerjaan dari yang bersangkutan turun drastis. Setelah dipanggil ternyata akar dan penyebab permasalahan adalah penggunaan mesin baru menyebabkan kesulitan bagi yang bersangkutan untuk mencapai target pekerjaan. Penyebab permasalahan seperti ini digunakan solusi dengan menggunakan coaching. Tetapi bisa jadi penyebab permasalahan  dari yang bersangkutan adalah masalah pribadi dikarenakan dia sedang menghadapi masalah rumah tangga dikarenakan digugat cerai oleh istrinya. Penyebab permasalahan seperti ini digunakan solusi dengan menggunakan counselling untuk penyelesaian masalahnya.

 

Definisi Coaching

Lalu apa definisi coaching? Jarvis (2004) mendefinisikan coaching sebagai mengembangkan keterampilan dan pengetahuan seseorang, sehingga kinerja mereka akan membaik, dan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Kinlaw (2000) mendefinisikan Business Coaching sebagai percakapan alami yang mengikuti proses diprediksi dan mengarah pada kinerja yang unggul, komitmen terhadap perbaikan yang berkelanjutan, dan hubungan positif.

Dapat disimpulkan bahwa coaching biasanya akan berlangsung seperti sebuah percakapan antara coach dan coachee. Coach membantu mengarahkan, mengajukan pertanyaan, memaparkan sudut pandang lain. Pada proses coaching, coach harus berprinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan merupakan manusia yang utuh.

Coach dan coachee digambarkan seperti layaknya persahabatan dimana keduanya menjalin sebuah hubungan yang baik, menyenangkan, saling mempercayai, saling menjaga rahasia percakapan, dan tetap saling menghormati. Dengan pendekatan ini coach tidak dilihat sebagai expert (serba tahu dan mempunyai jawaban terhadap semua masalah) dalam kehidupan coachee.

Seorang coach yang murni melaksanakan proses coaching hanya akan bertanya dan menggali saja kepada klien/coachee nya. Dia bahkan sama sekali tidak memberikan saran atau masukan. Semua ide dan pemikiran berasal dari si klien. Coach membantu klien untuk berpikir, menimbulkan insight dan menstrukturkan pemikiran mereka. Plus setelah itu dia akan memastikan si klien melakukan apa yang telah dia pikirkan dan katakan.

Contoh percakapan dalam coaching :

Coachee : Perusahaan yang saya pimpin satu tahun ini merugi. Saya sangat khawatir ini akan terjadi lagi di tahun berikutnya.

Coach : Saya sangat bersimpatik atas ini. Lalu apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi kekhawatiran itu?

Coachee : Saya merubah strategi penjualan dan mulai mengikuti program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Saya berharap performa tim makin meningkat dan bisnis kembali bangkit.

Coach : Saya sangat menghargai solusi ini, terlebih Anda memiliki pengalaman dalam memimpin perusahaan. Menurut Anda apakah solusi itu belum cukup ? Lalu pernahkah Anda mengalami kasus serupa?

 

Definisi Counselling

Pengertian counseling adalah dimana dalam suatu kegiatan yang harus melakukan suatu proses pendekatan secara bertahap dalam menjalankan pemberian dukungan yang baik bagi orang yang mendapatkan suatu konsultasi yang mampu menangani suatu permasalahan yang terjadi dalam dirinya dan dari pengaruh lingkungannya yang telah dia dapatkan berdampak tidak baik dan dalam konsultasi ini akan mengubah orang itu menjadi lebih baik dalam yang benar-benar sangat mendukung dalam kemampuannya untuk mengubah menjadikan suatu kepribadian yang akan membangun suatu kemajuan dalam dirinya yang sebelumnya mengalami kesalahan untuk dapat berubah jadi lebih baik dari sebelumnya dan itu melalui proses konsultasi yang bertahap bukan hanya mengubahnya dengan melakukan saja tetapi juga secara pola pemikirannya yang mampu mengatasiya dalam menagani perubahan. Konsultasi ini juga sangat baik untuk proses pengembangan permasalahan yang dialami dan itu akan diajarakan suatu pembangunan potensi yang harus dapat membuat suatu perubahan baik untuk menjadikan suatu kemammpunya itu berdampak pada prestasi yang dilakukan dalam pengerjaannya.

Contoh percakapan dalam counselling

Konseli : Perusahaan yang saya pimpin satu tahun ini merugi. Saya sangat khawatir ini akan terjadi lagi di tahun berikutnya.

Konselor : Iya saya sangat menghargai dan bersimpatik atas ini. Saya punya pengalaman yang serupa saat 15 tahun memimpin bisnis. Sebagai orang yang berada di pucuk pimpinan, kita harus selalu bisa menyesuaikan dengan resiko ini. Ketika itu krisis ekonomi, saya waktu itu menyusun sejumlah strategi untuk bangkit.

Konseli : Lalu, adakah cara atau tips untuk itu?

Konselor: Saya langsung melakukan efisiensi besar-besaran mulai dari proses produksi hingga SDM. Saya kemudian menyusun program penjualan yang berbeda dari tahun sebelumnya.

 

Dengan pemaparan di atas setidaknya bisa menjadi gambaran kepada para pemimpin di setiap organisasi bahwa kemampuan untuk melakukan coaching dan counselling menjadi penting untuk bisa membawa setiap anggota organisasi pada kemampuan terbaiknya untuk mencapai visi dan misi organisasi yang sudah ditetapkan. Dan sekarang kembali kepada diri kita sendiri sebagai seorang pemimpin, bukan bisa atau tidak tetapi mau atau tidak ???

 

*General Manager PT. Daiwabo Garment Indonesia

  Coach/Trainer/Assesor QQNuansa Consultan